Curly Blog

 Tujuh puluh lima halaman pemikiran puitis tentang kehidupan sehari-hari, termasuk frustrasi penulis dengan belanja dan pengacara, menyapa para pembaca A Voice in the Night, oleh GeorgeAnne Smith. Dia juga termasuk penghormatan yang menyentuh bagi para pria dan wanita yang melindungi dan melayani kita semua. Sebuah puisi yang menarik berbicara dari sudut pandang seseorang yang terkejut menemukan seseorang dianiaya, ketika mereka tidak tahu itu terjadi.  Kunjungi juga blog kami baaca.id yang menyediakan berbagai informasi terupdate, Banyak baaca makin tau, makin tau pasti makin maju.

Kecakapan hidup GoergeAnne yang berwawasan luas di dalam diri Anda menyentuh sebuah ingatan dalam benak saya yang berbunyi berhari-hari. Saya merasakan semacam hubungan keluarga dengan penulis melalui Last Words of a Beauty Queen, sebuah puisi yang penuh cinta akan alam - sesuatu yang sangat saya sukai. 

Dalam The Flow menunjukkan bahwa penyair tidak berjuang untuk kekayaan atau pengakuan, tetapi didorong oleh harapan samar bahwa kata-kata mereka dapat memudahkan perjalanan bagi manusia lain dan memutus rantai keputusasaan mereka dengan membuat mereka merasa kurang sendirian. With Eyes Open adalah sebuah puisi yang mengacu pada efek membersihkan yang dapat dimiliki oleh penulis. Saya pikir Benih Konten memiliki perasaan yang menarik, mengingatkan pada nyanyian.

Sekilas tentang gaya penulisan kata yang agak lama agak terbalik, seperti "mencari kita, kehidupan emas" dan "sesuai target, kita semua adalah" adalah sesuatu yang secara khusus saya ambil.

Untuk meninggalkan Anda dengan sedikit sampel A Voice in the Night, saya telah memilih kutipan yang luar biasa ini dituliskan dari puisi Awaken This Lifetime:

"Kehidupan mungkin tampak, tapi pengejaran yang meriah,

Cukup luar biasa, nasib suram

Jangan berkecil hati dengan langkah terburu-buru,

Berusahalah untuk bangun, karena tidak ada kata terlambat "